"hendaklah kalian dapat memanfaakan pohon senna dan sanut karena pada kedua tanaman tersebut terdapat obat kesembuhan bagi segala penyakit, kecuali as-sam" Salah seorang sahabat kemudian bertanya, "wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan as-sam?" Beliau menjawab, "kematian" (HR. Ibnu Majah dan Al-Hakim)
Senna adalah semak belukar dari rumpun sayur-sayuran atau
kacang-kacangan yang tingginya 2 – 3 meter. Daunnya berbentuk segi lima dan
terdiri atas tujuh pasang. Pohon senna memiliki berbagai jenis. Daun-daunnya
dapat digunakan sebagai obat pencahar dan pelancar pencernaan.
Ditegaskan oleh dr. Zaituni bahwa bahan penting ang terkandung dalam senna
adalah Chrisopanic acid dan beberapa zat gula yang mengandung antraquinone
dan aloe-emodin sebagai anti kanker.
Kini dunia farmasi banyak memproduksi obat terbaik berbahan senna, seperti Pursenid
yang berupa kapsul dan sirupyang digunakan untuk mengobati sembelit. Selain itu
juga dapat dijadikan salah satu komposisi obat-obatan, seperti Eucarbon,
agiolax, dan Carbon 80.
Dalam sebuah riset dan penelitian yang dilakukan secara acak oleh Karni, ia
membandingkan hasil pengobatan dengan obat Agiolax yang mengandung senna dengan tiga obat lainnya
yang mengandung senna. Terbukti obat Agiolax lebih memberikan hasil yang
efektif dalam pengobatan. Hasil penelitian ini dapat memperkuat komposisi yang
berimbang pada obat.
Dalam sebuah riset dan penelitian yang dilakukan P. Bass dalam The
American Journal of Gastroenterology, 1987 ia menegaskan dua keunggulan Agiolax,
yakni sebagai obat pencahar dan penangkal sembelit kronis. Keunggulan itu
terdapat pada kandungan senna sebagai bahan utamanya yang paling istimewa.
Sebagai obat pencahar, gunakan daun senna sebanyak 10 – 15 lembar kemudian
ditumbuk dan batang-batangnya dipisahkan. Setelah itu campur dengan 2 gram biji
adas atau aniseed yang telah ditumbuk , kemudian dicampur air dan
diminum. Bubuk itu bisa juga dicampurkan dengan 100 gram madu dan 100 gram air
lalu diisap. Selain itu, bisa juga direndam 200 – 300 gram air mendidih
kemudian diisap.
Sementara itu, untuk melancarkan pencernaan gunakan bubuk senna sebanyak
1/3 – ½ ukuran yang digunakan sebagai obat pencahar lalu rendam. Air rendaman
itu dapat disuntikka pada anus (harus dengan petunjuk dokter).
Menurut dr. Muwaffiquddin al-Baghdadi, senna senna lebih aman jika
dikonsumsisetelah direbus hingga mendidih yakni untuk memperkuat jantung dan
obat pencahar yang tidak menimbulkan rasa sakit.Penggunaan dalam jumlah banyak
dapat mengakibatkan sakit pada otot panggul dan tulang panggul (pelvis). Karena
itu, obat ini tidak sama sekali tidak boleh untuk
wanita hamil.
Comments
Post a Comment